Magelang News – Ambarawa, Semarang – Sistem satu arah di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang masih diberlakukan meskipun masa libur Lebaran telah usai. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat yang kerap melintas di jalan tersebut.
Menurut Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, sistem satu arah tersebut akan diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan. Hal ini dilakukan setelah pihaknya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan Kapolres Semarang.
“Penerapan satu arah ini akan dijadikan uji coba untuk diterapkan dalam jangka panjang kedepannya,” jelas Ngesti.
Sistem satu arah di Jalan Jenderal Sudirman diberlakukan sejak 5 April 2024 dan rencananya berakhir pada 16 April 2024. Penerapan ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di area depan Pasar Projo Ambarawa dan Laris selama libur Lebaran.
Selama masa uji coba ini, Ngesti mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait. Hal ini dilakukan untuk mencari solusi terbaik terkait sistem lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Kapolres Semarang apakah nanti ini akan dilanjutkan atau mungkin berhenti sementara dan dikembalikan menjadi dua arah. Kami juga akan melakukan evaluasi dan komunikasi dengan lintas sektor agar ada kesepahaman bersama,” kata Ngesti.
Sistem satu arah di Jalan Jenderal Sudirman dimulai dari titik pertigaan Laris Lama hingga pertigaan SDN Kupang 01. Kendaraan yang melaju dari arah sebaliknya akan dialihkan melalui pertigaan-pertigaan yang ada di kedua titik tersebut.
Dampak Sistem Satu Arah
Penerapan sistem satu arah di Jalan Jenderal Sudirman mendapat respon beragam dari masyarakat. Ada yang mendukung dan ada pula yang merasa dirugikan.
Bagi pengendara yang biasa melintas di jalan tersebut, sistem satu arah ini dirasa lebih lancar. Kemacetan yang biasanya terjadi di area Pasar Projo Ambarawa dan Laris berkurang drastis.
Namun, bagi pengendara yang datang dari arah berlawanan, sistem satu arah ini dirasa cukup merepotkan. Mereka harus mencari jalan alternatif yang lebih jauh dan memakan waktu lebih lama.
Pedagang di sekitar Jalan Jenderal Sudirman juga merasakan dampak dari sistem satu arah ini. Ada yang merasa dagangannya menjadi lebih laris karena jalanan yang lebih ramai, namun ada pula yang merasa omzetnya menurun karena akses menuju tokonya menjadi lebih sulit.
Belum Ada Keputusan Jangka Panjang
Hingga saat ini, belum ada keputusan pasti mengenai sistem lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman dalam jangka panjang. Ngesti mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan evaluasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait.
“Kami akan terus memantau situasi dan mendengarkan masukan dari masyarakat. Keputusan terbaik akan diambil setelah melalui pertimbangan yang matang,” kata Ngesti.