Magelang – Sebuah lokasi yang dulunya dikenal sebagai Kafe Pereng kini beralih fungsi menjadi arena lomba memancing yang digelar warga Dusun Ngroto, Desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang. Tempat yang sempat terbengkalai dan identik dengan kisah horor itu disulap menjadi lebih hidup dan syahdu berkat inisiatif para pemuda setempat.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh pemuda Ngroto yang diketuai Budi Kristianto. Bersama warga, mereka bergotong royong membersihkan area sekitaran pereng yang sebelumnya tak terawat. Selanjutnya, kolam diisi ikan hasil iuran dari warga yang berminat mengikuti lomba mancing. Kekompakan antara pemuda dan warga terlihat jelas, mulai dari proses persiapan hingga pelaksanaan kegiatan.
“Ini murni swadaya, warga patungan untuk membeli ikan dan memperbaiki tempatnya. Tujuannya bukan hanya hiburan, tapi juga untuk mempererat kebersamaan,” ujar Eko, salah satu pemuda kepada Awak Media Magelang News
Sekadar diketahui, Kafe Pereng sempat populer pada kisaran tahun 2007-an sebagai tempat nongkrong anak muda terutama pelajar. Namun, setelah tutup, kawasan tersebut terbengkalai dan tak terurus. Kondisi itu bahkan mengundang banyak konten kreator YouTube yang mengangkat cerita horor di lokasi tersebut.
Sekadar diketahui, Kafe Pereng sempat populer pada kisaran tahun 2007-an sebagai tempat nongkrong anak muda terutama pelajar. Namun, setelah tutup, kawasan tersebut terbengkalai dan tak terurus. Kondisi itu bahkan mengundang banyak konten kreator YouTube yang mengangkat cerita horor di lokasi tersebut.
Kini, informasi yang beredar menyebutkan bahwa tempat tersebut telah menjadi milik Taman Wista Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, Ratu Boko. Meski demikian, warga tetap memanfaatkan area pereng untuk kegiatan positif seperti lomba mancing, yang pada akhirnya membuat suasana sekitar terasa lebih hidup.
“Jadi kami ijin kepada Pihak TWC melalui penjaga tempat ini yaitu mbah Renggo, dan kami sudah beberapa kali mengadakan acara yang sama setiap tahunnya” tambah Eko.