Magelang News – Dalam rangka memperingati HUT RI ke 77 pemerintahan desa deyangan menggelar acara lomba antar dusun.
Diketahui bahwa desa deyangan terdiri dari 12 Dusun yakni, Dusun deyangan, Dusun Nglerep, Dusun Klodran, Dusun Carikan, Dusun Koto, Dusun Pangonan, Dusun Ngroto, Dusun Banar, Dusun Serak, Dusun Gintungan, Dusun Jangkungan, Dusun Pandeyan
Dalam kegiatan tersebut lomba terbagi menjadi 3 yakni lomba sapta peni / kebersihan, lomba nasi tumpeng dan lomba karnaval
Tampak peserta karnaval Dusun deyangan membawakan 2 garuda, dengan di iringi oleh beberapa orang dengan latar belakang berbeda dari anak sekolah, petani , tenaga kesehatan, pesepak bola hingga olahraga bela diri.
Selain itu ada kesenian budaya “Pangeran Rimba” yang diiringi dengan gamelan khas Jawa dari atas mobil.
Dideretan paling belakang tampak ibu – ibu berpakaian Jawa dengan apik membawa sayuran dan bertuliskan “Napak Tilas Pasar Kebon Sejati” , mamerkan bekas-bekas yang tersisa pasar tradisional dusun deyangan yang pernah di bangun pada 2019 lalu.
Pasar tersebut pernah eksis pada waktu itu, dengan sistem gotong royong antar pemuda, remaja dan orang tua bernuansa Jawa-Bali
Namun di tahun 2020 pasar tradisional tersebut harus tutup lantaran uang kas pasar yang hilang bersamaan dengan pembobolan 4 rumah lainnya, serta terjadi teror setiap waktu pada desa tersebut.
Teror terjadi kurang lebih 1 bulan lamanya, setiap pagi , siang dan malam masyarakat dibuat resah. Tak hanya dusun deyangan namun juga dusun sekitar turut mencekam.
