Makna Dalam Dibalik Tokoh Semut Ireng Pegang HP di Festival Lima Gunung Magelang

  • Whatsapp

Magelang News – Ditahun 2024 ini Festival Lima Gunung ke 23 / XXIII diselenggarakan pada 25-29 September 2024 selama 5 hari 5 malam. Festival kali ini bertempatan disanggar Saujana, Keron, Krogowanan, Sawangan, Magelang dan memilih semut sebagai tokoh utama dalam instalasi dekorasi alam tersebut.

Festival Lima Gunung (FLG) merupakan pesta kesenian yang digelar setiap tahun di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Festival tersebut adalah perayaan dari orang-orang desa yang berasal dari lima gunung di sekitar Magelang, yaitu Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari beritamagelang.id Ide konsep tahun ini berawal dari sebuah tembang macapat yang liriknya Semut Ireng, Anak-anak Sapi.

“Itu kan aneh, ketika semut hitam yang ukurannya kecil punya anak sapi yang ukurannya besar. Tapi itu terjadi. Pas dengan tema kali ini yaitu “Wolak Waliking Zaman Kelakone”, bisa dipahami bahwa sesuatu yang tak terduga pun bisa terjadi,” kata Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono, Senin (23/9/2024) ketika ditemui saat menyusun instalasi dekorasi alam untuk kegiatan Festival Lima Gunung XIII di Dusun Keron Desa Krogowanan Kecamatan Sawangan.

Sujono mengungkapkan bahwa hampir seluruh kegiatan FLG dekorasi panggungnya menggunakan instalasi berbahan dari alam. Bahkan replika semut ireng yang akan ditampilkan di atas panggung juga terbuat dari bahan alam yaitu ijuk hitam sebanyak 25 buah.

Ia menambahkan, 24 semut yang dibuat memegang handphone adalah gambaran kondisi saat ini ketika manusia sudah sangat bergantung dengan teknologi. Sedangkan semut besar berwarna hitam adalah pemimpin yang akan membimbing dan mengingatkan jati dirinya sebagai seekor semut.

Pos terkait