Borobudur, Magelang – Rencana kremasi jenazah pengusaha nasional Murdaya Poo di Desa Ngaran, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, memicu gelombang penolakan dari warga setempat. Spanduk-spanduk protes bermunculan di berbagai sudut desa, menyuarakan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan krematorium di kawasan tersebut.
Salah satu spanduk yang terpajang di jalan desa bertuliskan, “Kami Warga yang Ramah MENOLAK!! Pembangunan Krematorium yang TIDAK RAMAH LINGKUNGAN!” Warga menilai pembangunan krematorium di dekat permukiman dapat menimbulkan polusi udara dan mengganggu kenyamanan hidup mereka.
Menanggapi polemik ini, Pemerintah Kabupaten Magelang menggelar mediasi antara pihak keluarga Murdaya Poo dan perwakilan warga Desa Ngaran. Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan tuntutan agar pembangunan krematorium dibatalkan atau dipindahkan ke lokasi yang lebih sesuai dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat.
