Magelang News – Kasus seorang nenek (simbah) yang viral di media sosial karena dituduh mencuri bawang putih di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali dan mengalami pengeroyokan hingga berdarah, kini mulai mendapat perhatian publik secara luas. Salah satu yang merespons adalah Yayasan Sandal Jepitan Bareng, yang dikenal aktif dalam aksi sosial.
Melalui unggahan di media sosial, pihak yayasan menyampaikan bahwa mereka menerima banyak pesan langsung (DM) dari warganet yang meminta agar membantu simbah tersebut. Namun, pihak yayasan mengajak masyarakat untuk melihat persoalan ini secara lebih menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
“Mungkin saya akan berikan sedikit gambaran yang berbeda di balik kejadian itu. Yang mungkin bisa menjadi masukan atau pertimbangan. Tetapi kembali lagi ke keputusan masing-masing teman-teman,” tulis akun yayasan dalam unggahannya.
Simbah Saparni, Warga Klaten
Simbah yang diketahui bernama Saparni, adalah warga asli Polanharjo, Klaten. Ia memiliki empat orang anak yang semuanya telah berkeluarga, dan salah satu anak laki-lakinya tinggal serumah serta turut terlihat dalam video viral mengenakan baju hitam.
Diketahui, simbah pernah berjualan sayur keliling dan hasilnya pun cukup lumayan. Namun, menurut keterangan warga sekitar, simbah telah beberapa kali melakukan pencurian, termasuk barang-barang dalam jumlah besar yang sudah dikemas kiloan. Kasus ini sebelumnya sempat ditangani kepolisian, namun simbah kembali dibebaskan.
Darah di Video Tidak Ditemukan Luka Serius dan Tanda Kekerasan Fisik Lainnya
Terkait dengan video yang menunjukkan simbah dengan kondisi hidung berdarah, pihak yayasan yang bertemu langsung menyampaikan bahwa tidak ditemukan luka serius di wajah maupun tanda-tanda kekerasan fisik lainnya.
“Tidak ada pembengkakan atau luka terbuka. Kemungkinan darah hanya keluar dari hidung,” ungkap mereka.
Terjerat Pinjaman Harian
Simbah juga dikabarkan terlilit pinjaman bank harian (bank plecit). Saat tim dari yayasan mendatangi rumah simbah, tampak dua penagih hutang yang menunggu untuk menagih pinjaman tersebut. Hutang itu akhirnya dilunasi oleh pihak yang peduli.
Usulan Bantuan Psikologis dan Pembinaan
Pihak yayasan juga menyampaikan bahwa menurut pengamatan warga dan tim medis yang ikut mendampingi, kemungkinan simbah mengalami masalah psikologis. Untuk itu, mereka mengusulkan agar simbah mendapat pendampingan dari psikolog atau psikiater, serta pembinaan dari dinas terkait.
“Kalau ada bantuan psikolog untuk mengecek kondisi psikologi simbah terlebih dahulu mungkin lebih baik,” tutup pihak yayasan.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa persoalan sosial tidak selalu hitam-putih, dan penting bagi masyarakat untuk menggali fakta lebih dalam sebelum mengambil kesimpulan atau menyebarkan informasi.
Disisi lain Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto menyatakan telah melakukan penyelidikan setelah mendapati video viral di media sosial tersebut, dan saat ini polisi telah mengamankan dua orang pelaku penganiayaan itu untuk diperiksa.
“Ini memang menimbulkan keprihatinan kita bersama, termasuk para netizen juga. Bahwa si ibu ini diduga memang melakukan, mengambil (mencuri) bawang putih sebanyak 5 kg (milik seorang pedagang di Pasar Mangu),” kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, kepada para wartawan Kamis (8/5/2025).