Magelang News – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa revolusi dalam dunia pembuatan video. Kini, AI mampu menghasilkan video yang sangat realistis hanya dari perintah teks atau gambar, membuka peluang baru bagi para kreator, sineas, dan pelaku bisnis.
Veo 3: Terobosan Google dalam Generasi Video AI
Pada ajang Google I/O 2025, Google memperkenalkan Veo 3, alat generasi video berbasis AI terbaru yang dikembangkan oleh DeepMind. Veo 3 memungkinkan pengguna untuk membuat video berkualitas tinggi dengan hanya memberikan perintah teks atau gambar. Fitur unggulannya mencakup:
– Sinkronisasi gerakan dan suara: Veo 3 dapat menghasilkan gerakan yang akurat dan sinkronisasi bibir yang tepat, menciptakan pengalaman visual yang meyakinkan.
– Integrasi audio realistis: Termasuk dialog, musik latar, efek suara, dan suara ambient yang disesuaikan dengan konteks video.
– Narasi yang koheren: Mampu menghasilkan klip dengan alur cerita yang jelas dan konsisten dari perintah yang kompleks.
Veo 3 tersedia melalui aplikasi Gemini untuk pengguna yang berlangganan paket AI Ultra seharga $249,99 per bulan, serta terintegrasi dengan platform Vortex AI untuk pengguna korporat.
Dampak dan Tantangan Etis
Kemampuan Veo 3 dalam menghasilkan video yang hampir tidak dapat dibedakan dari produksi manusia telah memicu diskusi tentang implikasi etis dan kreatif. Contohnya, video viral yang menampilkan karakter AI dengan kesadaran diri telah menarik perhatian publik, menimbulkan kekaguman sekaligus kekhawatiran mengenai batas antara realitas dan rekayasa digital.
Meskipun Google menerapkan moderasi konten yang ketat, termasuk larangan pada tokoh politik dan adegan kekerasan, kemampuan AI untuk menciptakan skenario fiktif yang meyakinkan tetap menjadi perhatian utama dalam hal penyebaran informasi palsu dan integritas konten.







