Magelangnews.com – Kartunis asal Dusun Ngablak Desa Ngablak Kecamatan Ngablak yang bernama Yustinus Anang Jatmiko sontak membuat bangga warga Magelang karena prestasinya yang telah dinobatkan sebagai juara 1 dalam ajang Festival Andromeda Trento Italia dengan tema ”Environment and Growth ”
Ketika awak media Magelangnews menghubungi via seluler , Anang membenarkan hal tersebut bahwa ia telah masuk nominasi juara 1 dengan voting terbanyak.
Putra asli ngablak itu tidak menyangka bahwa akan menang dalam festival tersebut dan berhasil mengalahkan ratusan pesaing dari berbagai negara
“Awalnya itu saya ya dikirimi email dari panitia kemudian saya berpikir dengan tema tersebut kebetulan saya memiliki karya yang belum masuk nominasi pada 2012 silam di Jiaxing International Cartoon di China
“Kemudian saya kirim karya itu, buat saya kirim untuk festival itu itu sah-sah saja karena karya tersebut masih milik saya, dan satu lagi karya, jadi saya kirim 2 karya.
Penentuan pemenang ditentukan oleh vote terbanyak dari sebuah website lalu ia coba kirimkan link dari email itu ke sosial media dan bagikan ke teman-teman dan mendapat kabar bahwa dirinya lolos menjadi juara dengan vote terbanyak
Dalam karyanya terlihat beruang dan penguin yang berada di atas gedung dengan es yang mulai meleleh dan dibawahnya terlihat tentara dan rakyat sedang mencoba menyelamatkan.
” Saya angkat tema tersebut sebagai cara menuangkan kegelisahan melihat ketidakseimbangan bumi, beruang dan pinguin seolah – olah bertanya ‘Awakdewe kudu pie? (Dalam bahasa Jawa) “
Anang menceritakan bahwa ia mulai belajar kartun sejak tahun 1990 secara autodidak saat itu dirinya masih buta dalam hal seni kartun
“Karena di Ngablak ditahun 1990 masih sangat minim info, tidak ada pembimbing, tidak ada komunitas kartun dan informasi menjadi seorang kartunis itu hampir tidak ada, tetapi saya mencobanya menggambar”
“Suatu ketika saya mencoba untuk mengirimkan karya, karena saya buta info saya kirimkan gambar itu sesuai dengan ukuran yang ada di koran, padahal di koran kan kecil mas, jadi saya ngirim sesuai ukuran itu atau bisa dibilang yang seukuran korek api tapi buat saya tidak apa apa itu proses”
“Mulai dari itu saya mulai tahu apa ukurannya kertas apa yang dipakai dan sebagainya di tahun 2008 saya mulai mengikuti festival internasional”
Harapan dari karyanya yaitu bijaklah dalam memperlakukan lingkungan, jangan merusaknya, harapan yang lebih besar adalah kartun bisa dihargai.
“Karena untuk menjadi seorang kartunis itu memiliki proses yang panjang, dan saat ini karya kartuni di indonesia bawah dari karya lukisan padahal kartun itu lebih ke ide yang seharusnya butuh apresiasi yang tinggi juga”