Magelangnews – Seno Samodro, mengungkap ketakutannya terhadap masalah yang bakal timbul di kemudian hari terkait kebijakan menghentikan kegiatan sekolah secara tatap muka. Bupati Boyolali takut nantinya akan muncul generasi blank lantaran siswa dibiarkan naik kelas begitu saja tanpa ada kegiatan belajar yang sempurna.
Pembelajaran sistem daring atau jarak jauh menjadi polemik di masa pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir setahun ini. Adanya virus Covid-19 pada tahun 2020 memberikan dampak yang luar biasa hampir pada semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan.
Lihat postingan ini di Instagram
Berbagai daerah pun juga belum memberanikan diri untuk kembali merealisasikan kebijakan sekolah tatap muka seperti biasanya, mengingat pandemi Covid-19 juga belum mereda.
Seno Samodro resah dengan ketakutan akan pembelajaran tatap muka yang kembali urung dilaksanakan. Hal itu diungkapkan Seno dalam video wawancara yang yang diunggah akun instagram @gus_taufik_irvani, Minggu (10/1/2021).
“Sing tak wedeni iki malah sekolah ora mlebu. Kowe lulus SD coronane 3 tahun, lha mak jegagik munggah terus tho? SMA lho iki mengko tapi pola pikire isih SD [Yang saya takutkan itu malah sekolah tidak masuk. Kamu lulus SD coronanya 3 tahun, lha tiba-tiba naik terus tho? SMA lho ini tapi nanti pola pikirnya masih SD]. Nanti muncul generasi blank. Ini yang ditakutkan,” ungkap Bupati Boyolali, Seno Samodro.
“Setiap kali dirembug tapi takut sekolah karena corona. Hla corona karo dolan ketularane gedhe mana? [Hla corona dengan bermain penularan besar mana?]. Saya tidak bisa jawab karena belum ada penelitian,” tambah sosok yang sebentar lagi purna sebagai orang nomor satu di Kota Susu tersebut. (…)