Magelang News – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendadak menjadi sorotan dan trading di platform Twitter (25/8)
Hal tersebut setelah Kak Seto mendatangi langsung Mako Brimob untuk bertemu Irjen Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan berencana terhadap almarhum Brigadir J.
Adapun kedatangan Kak Seto itu disebutkan untuk menanyakan kepastian soal perlindungan anak-anak pasangan tersangka Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Rupanya tindakannya tersebut malah dikomentari oleh Deolipa Yumara mantan pengacara tersangka Bharada E. Deolipa menganggap hal yang dilakukan Kak Seto dinilai kurang kerjaan.
Dilansir dar Warta Kota, Deolipa Yumara mengatakan apa yang dilakukan pemerhati anak, Kak Seto atau Seto Mulyadi adalah kurang kerjaan dan hanya panjat sosial (pansos) saja. Sebab kata Deolipa banyak anak jalanan dan terlantar yang jauh lebih miskin atau kurang mampu serta mendapat perundungan yang mestinya dibela Kak Seto.
“Kepada Kak Seto, ngapain kak seto ngurusin anaknya Ferdy Sambo? anak jalanan banyak Pak, di Blok M, di Depok, di Cilincing lebih banyak lagi tuh anak terlantar korban perundungan, ngapain bapak capek-capek ngurusin anaknya Ferdy Sambo, yang udah kaya raya, kan banyak keluarga besarnya,” kata Deolipa di Catatan Demokrasi TV One, pada hari Selasa (23/8/2022) malam.
Deolipa mengatakan jika alasannya karena anak Sambo di bullying atau mengalami perundungan, maka anak-anak jalanan juga mendapatkan hal yang sama setiap harinya tetapi tidak pernah dibela Kak Seto
Bukan hanya menuai kritik tajam dari mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara, tetapi juga dari Ketua Komnas Perlindungan Anak (KPA), Arist merdeka Sirait.
Arist Merdeka Sirait tak segan menyindir Kak Seto saat dikonfirmasi oleh awak media. “Jangan Pencitraan!” tegas Arist Merdeka Sirait kepada wartawan.