Tragedi Kanjuruhan: Antara Gas Air Mata, Panik dan Kekurangan Oksigen

  • Whatsapp

Magelang News, Malang – Pertandingan Sepakbola Liga I antara Arema FC VS Persebaya awalnya aman, namun diakhir pertandingan sebagian penonton berlarian masuk dalam lapangan.

Pihak Kepolisian langsung menembakkan gas air mata kepada penonton yang masih didalam lapangan dan juga menembakkan ke tribun.

Bacaan Lainnya

Tersiar kabar pada (01/10) pukul 01.00 WIB sebanyak 40 orang meninggal dari pihak kedua seporter serta dua aparat kepolisian, kini hingga (02/10) dilansir dari panditfootball bertambah menjadi 182 orang meninggal.

Suasana mencekam di Stadion Kanjuruhan, Malang (1/10) seorang supporter salah satu club dengan akun @LIBRA_12 menceritakan kondisi dalam tribun:

Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter

Saya masih belum percaya menyaksikan saudara-saudara saya dengan kondisi seperti ini

Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00

Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun,yang ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya

Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta

Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya

Hingga peluit ahir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan, disinilah awal mula tragedi dimulai

Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa

Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter

Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati sergio silva dan maringa
Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka

Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat john alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum tersebut

Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain

Di ikuti dengan lempar” berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan

Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya

Pos terkait