Berdasarkan pernyataan lebih lanjut dari pembicara, setidaknya ada tiga dampak negatif yang ditimbulkan apabila data privasi seseorang disalahgunakan. Pertama, tentunya, identitas seseorang akan dicuri.
“Pencurian identitas bisa terjadi karena foto diri, alamat, email dan data pribadi lainnya disebarluaskan, sehingga orang lain dapat dengan mudah mencuri data diri kita untuk melakukan kejahatan seperti penipuan mengatasnamakan diri kita’’,tutur Trissa.
Dampak selanjutnya adalah akun digital yang mudah diretas.
’’Akun mudah diretas ini juga salah satu akibat dari penyalahgunaan data privasi karena ketika akun sudah diretas oleh seseorang berarti data pribadi atau informasi pribadi kita sudah diketahui oleh orang lain’’,tutur Lisa.
Lisa juga menyebutkan bahwa akibat dari diretasnya akun digital,maka korban akan berpotensi besar mengalami pemerasan.
“Nah , melalui hal itu pula (diretasnya akun) juga beresiko terjadinya tindak pemerasan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan diri kita’’,imbuhnya.
Dalam mengamankan data pribadi, penggunaan kata sandi yang kuat adalah langkah penting. Ternyata, kata sandi dikatakan kuat apabila mengandung 3 kombinasi , yaitu angka huruf dan juga simbol.
’’Seringkali,para orang tua justru menggunakan kata sandi yang mudah diingat. Padahal, kata sandi terbilang aman apabila terdiri dari 3 kombinasi yaitu angka huruf dan juga simbol dengan 3 kombinasi tersebut merupakan langkah untuk membantu akun kita tidak mudah terkena peretasan karena sulitnya kata sandi yang kita miliki untuk ditiru oleh orang lain’’,ujar Lisa.
Pada penggunaan kata sandi , ada beberapa tips yang dapat diterapkan agar data pribadi milik kita tidak mudah dibobol. Berikut tips dan trick dalam menggunakan kata sandi :
- Gunakanlah kata sandi dengan minimal 12 karakter. Semakin panjang kata sandi, semakin sulit untuk ditebak atau dipecahkan.
- Gabungkanlah huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Contoh: @nsw3er!2022.
- Hindari menggunakan informasi yang mudah ditebak seperti nama, tanggal lahir, atau kata-kata umum.
- Menerapkan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun. Ini mencegah akses ke beberapa akun jika satu kata sandi dibobol.
- Pertimbangkanlah menggunakan frasa panjang yang mudah diingat namun sulit ditebak. Contoh: SayaSukaSoto#sedap456.
- Manfaatkanlah alat pengelola kata sandi (password manager) untuk menyimpan dan mengelola kata sandi. Alat ini dapat membuat dan menyimpan kata sandi kompleks untuk Anda.
- Gantilah kata sandi Anda secara berkala, misalnya setiap 6 bulan.
- Aktifkanlah autentikasi dua faktor di akun Anda untuk lapisan keamanan tambahan. Hal ini biasanya melibatkan pengiriman kode ke ponsel Anda yang harus dimasukkan selain kata sandi.
Selain menggunakan kata sandi yang kuat,kita juga perlu memerhatikan segala aplikasi / software yang ada di perangkat.
’’Perlu diketahui bahwa aplikasi yang diunduh bukan berasal dari playstore atau appstore bawaan gadget/perangkat, maka akan sangat rentan terhadap malware atau virus karena keamanan aplikasi yang tidak terjamin, sehingga data privasi kita mudah dicuri dan disalahgunakan’’,tutur Trissa.
Itulah beberapa kiat-kiat dalam upaya mengamankan data pribadi kita di era digital.