Magelang News – RSUD Budi Rahayu di Kota Magelang saat ini menghadapi tantangan serius terkait ketersediaan dokter spesialis tetap. Direktur RSUD Budi Rahayu, Novi ahyani, mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut setidaknya membutuhkan tujuh dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis. Namun, hingga kini, posisi tersebut belum terisi oleh dokter spesialis tetap.
Salah satu penyebab utama kekosongan ini adalah rendahnya minat dokter spesialis untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di rumah sakit tersebut. Novi Ahyani menjelaskan bahwa gaji pokok yang ditawarkan untuk posisi PNS dianggap kurang menarik bagi para dokter spesialis. Akibatnya, banyak dokter spesialis enggan mengisi formasi yang tersedia.
Sebagai solusi sementara, RSUD Budi Rahayu terpaksa bekerja sama dengan dokter spesialis dari rumah sakit lain untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis. Langkah ini diambil guna memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan kesehatan yang optimal meskipun tanpa kehadiran dokter spesialis tetap di rumah sakit tersebut.
Saat ini, RSUD Budi Rahayu telah memiliki 11 dokter spesialis mitra, dan memiliki 50 tempat tidur (TT). Dengan rincian, 8 TT Kelas 1, kemudian 10 TT Kelas 2, lalu 22 TT Kelas 3, dan 10 tambahan ruang untuk ICU, PICU dan NICU.
Situasi ini menyoroti perlunya evaluasi terhadap kebijakan remunerasi bagi dokter spesialis yang berstatus PNS. Dengan menawarkan insentif yang lebih kompetitif, diharapkan dapat menarik minat lebih banyak dokter spesialis untuk bergabung sebagai tenaga tetap di RSUD Budi Rahayu dan rumah sakit daerah lainnya.