Ustadz Jack Harun: Sikap Macron, Mungkinkah Memancing Aksi Teror di Indonesia?

  • Whatsapp

Magelangnews.com – Pernyataan dari Presiden Perancis Emmanuel Macron 2 Oktober lalu dalam pidatonya membuat umat Islam di dunia banyak reaksi selain itu juga aksi kekerasan Samuel Pety seorang guru Sejarah dan geografi yang telah mempertunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW oleh seorang teroris berkebangsaan Chechnya.

Awak media Magelang News berkesempatan untuk wawancara eksklusif dengan dan eks napiter yaitu Ust Joko Tri Haryanto /Ust Jack Harun yang saat ini menjadi Ketua Yayasan Gema Salam, Solo, Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

Mengenai pernyataan presiden Prancis Emmanuel Macron juga tentang aksi yang memperbolehkan karikatur Nabi Muhammad SAW dipertontonkan di gedung pemerintahan sebagai bentuk penghormatan Samuel Pati beliau menerangkan bahwa tidak sepantasnya mempertontonkan gambar atau adegan yang mengarah ke merendahkan atau bahkan ke suatu agama yang lain

Karena itu dapat menyinggung perasaan penganut agama lain tersebut bahkan di undang-undang juga dijelaskan bahwa tidak boleh menghina agama satu dengan agama lain, Ustad jack Harun juga menyampaikan bahwa dalam kampanye PBB sendiri kita harus saling toleransi dan menghargai antar agama.

Menurutnya kemungkinan terjadi di negara lain seperti di Indonesia itu dia, karena faktor-faktor yang bersinggungan dengan agama sepeti itu akan menimbulkan aksi , selain itu teroris juga selalu mengambil momen acara besar lokal maupun internasional seperti Natal dan Tahun Baru agar efeknya juga besar.

Jaringan Teroris Seperti Apa yang perlu diwaspadai oleh pemerintah?

Jika hanya jaringan teroris yang saat ini yang diwaspadai oleh pemerintah menurutnya tidak tepat, karena adanya pergerakan atau bahasanya perlawanan / pembelaan dari umat Islam ini tidak lepas dari adanya aksi sebelumnya misalnya seperti adanya aksi-aksi hari ini pembunuhan pendeta di Prancis adanya karikatur yang menghina islam itu.

Jadi yang perlu diwaspadai sebenarnya bukan dari Islam saja namun juga dari non islam, karena orang Islam yang sengaja melempar kan ucapan atau gambar kedua perlu diwaspadai” ungkap ustadz jack harun

Selain itu, terkait tertangkapnya 72 lebih orang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di berbagai wilayah di Indonesia jaringan tersebut masih aktif terbukti dengan banyaknya penangkapan itu membuktikan bahwa jaringan itu masih ada, mereka justru ingin menunjukkan bahwa mereka itu masih ada.

Mereka masih masih eksis walaupun kecil atau aksi itu “menggunakan senjata apa-apa adanya misalnya di kasus penusukan Pak Wiranto dia menggunakan senjata senjata seadanya kemudian kasus penusukan yang kemarin di Karanganyar Wakapolres itu menggunakan sebuah Besok itu habis itu memang menunjukkan bahwa mereka itu atau kelompok itu masih aktif.

Kalau saya lihat dengan adanya penangkapan itu ya memang itu mengurangi  jumlah mereka yang aktif, karena dengan ditangkapnya itu kan otomatis berkurang jumlah anggotanya ini saya kira ya itu untuk apa itu efektif untuk mengurangi jumlah mereka

Mengenai langkah paling efektif untuk memperkecil bahkan menghilangkan jaringan JAD khususnya dan terorisme pada umumnya di Indonesia yaitu dengan pembinaan sesuai dengan keterlibatan, karena menurutnya saat ini di lembaga resmi masih disama ratakan.

Jaringan teroris JAD diindonesia dan ISIS bisa dibilang saling mendukung, namun untuk saling berkomunikasi atau berkaitan belum tentu, beliau juga menerangkat tentang berkembangnya jaringan

Menurut pengalaman kami di jaringan itu yang pertama pertemanan, saya komunikasi terus saya masukkan doktrin-doktrin dan satu visi misi dalam satu jaringan yang kedua lewat pernikahan misalnya ada sahabat , saudaranya atau semacam pernikahan tetangga, kemudian  lewat doktrinasi misalnya kita di pengajian

Mereka memiliki sumber pendanaan yang terorganisir dan sangat sulit dideteksi?

Kalau terorganisir itu saya kira terorganisir, mereka juga punya pengurus, mulai dari penggalangan dana dari kita sendiri atau mereka menggunakan lembaga bayangan yang dipakai untuk mencari dana , kalau untuk sulit dideteksi saya melihat kemampuan aparat diindonesia memumpuni , aliran dana lewat bank itu harusnya bisa dideteksi.

Bagaimana mereka dapat menghasilkan pesenjataan?

Jelas dari jaringan, mereka memiliki jaringan lokal atau jaringan internasional, jaringan lokal mereka berteman misalnya pada waktu itu seperti ada kelompok Jawa, Solo ada kelompok Serang Banten dll, Untuk internasioal bisa melalui perbatasan misal jaringan kalimantan bisa malaysia, moro dll

Perburuan teroris diindonesia menurutnya efektif hanya perlu ditingkatkan juga melibatkan teman-teman yang sudah kembali ke NKRI, meskipun sudah tidak aktif namun mereka juga mempunyai pengalaman yang bisa menambah informasi

Selain Indonesia, apakah gerakan terorisme memiliki target lain di ASIA misalnya negara komunis China, mengingat beberapa aksi sweeping tenaga kerja asing di perusahaan China di Indonesia beberapa waktu lalu?

Harapan kami ya saya sampaikan bahwa aparat menindak tegas semua yang terindikasi pemikiran tindakan, Kenapa karena saya melihat kelompok-kelompok yang ada di Indonesia ini sudah terang-terangan mereka menggunakan pemikirannya ingin mendirikan Negara Islam Indonesia ingin mendirikan Negara Islam, Mereka menggunakan simbol-simbol yang seharusnya aparat bertindak tegas untuk efek jera.

Nara Sumber : Ust Joko Tri Haryanto / Jack Harun Ketua Yayasan Gema Salam, Jawa Tengah

Pos terkait