Strategi Bisnis Cerdas: Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Berikan Pelatihan Perhitungan Break Even Point bagi Pengusaha Bawang

  • Whatsapp

Magelang News – Boyolali (25/7/2024). Desa Bawu yang terletak di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali memiliki potensi yang besar dalam industri pengolahan bawang merah goreng. Salah satu usaha bawang merah goreng terbesar di Desa Bawu adalah “Duta Brambang”.

Usaha milik Bapak Sartono ini berlokasi di Dusun Kedunguter, Desa Bawu dan sudah berdiri selama kurang lebih 4 tahun. Sehari-hari, usaha Duta Brambang mampu memproduksi 1,7-2 ton bawang merah goreng dan menjual hasil produksinya di berbagai daerah di Pulau Jawa. Namun, dalam pelaksanaan kegiatan usaha-nya, Duta Brambang ini belum menerapkan perhitungan Break Even Point (Titik Impas).

Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 terdorong untuk melaksanakan Program Kerja yang berjudul “Optimalisasi Usaha ‘Duta Brambang’ Melalui Pelatihan Perhitungan Break Even Point”. Program Kerja ini dilaksanakan oleh Yusuf Angga Wisesa, mahasiswa program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Program ini memiliki tujuan untuk memberikan edukasi dan pengenalan mengenai Break Even Point dan bagaimana perhitungannya.

Break Even Point (BEP) adalah konsep keuangan yang penting dalam bisnis yang digunakan untuk menentukan titik di mana pendapatan total dari penjualan produk atau jasa sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk atau jasa tersebut. Pada titik ini, perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian (Laba = 0) atau titik impas.

Program Kerja ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2024 secara tatap muka di lokasi produksi Duta Brambang, dan bertemu langsung dengan Bapak Sartono sebagai pemilik usaha Duta Brambang. Dalam pelaksanaan Program Kerja tersebut pelaku usaha Duta Brambang diberi pemaparan secara komprehensif mengenai Break Even Point mulai dari definisi BEP, komponen-komponen dalam BEP, rumus perhitungan BEP, dan pentingnya BEP dalam suatu usaha. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian leaflet yang berisi ringkasan materi Break Even Point.

Program Kerja ini disambut dengan sangat antusias oleh Bapak Sartono selaku pemilik usaha Duta Brambang, beliau merasa mendapatkan pengetahuan baru yang dapat mengoptimalkan usaha yang dimilikinya.

Dengan respon baik dan sambutan antusias tersebut, diharapkan pelaku usaha dapat menerapkan pengetahuan yang sudah didapatkan untuk memajukan usahanya dan menjadikan perhitungan BEP sebagai tools untuk membuat perencanaan kegiatan produksi dan perencanaan pengembangan usahanya.

Pos terkait