Sebagai salah satu upaya mencegah osteoporosis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lanjut usia, Bina Keluarga Lansia (BKL) Kadang Wredho di Keluarahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, bersama dengan dosen-dosen Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang yang terdiri dari Evy Tri Susanti, S.Kep., Ns., M.Kes., Rusminah, S.Pd., S.Kep., Ns., M.M., Emah Marhamah, S.Kep., Ns., M.Kes., dan Dra. Lis Nurhayati, M. Kes bersama mahasiswa Anitasari dan Cheryl Raisha, menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan bentuk pelatihan senam osteoporosis pada tanggal 4 Agustus 2024. Kegiatan ini dirancang khusus untuk membantu lansia menjaga kesehatan tulang sekaligus mengurangi resiko osteoporosis.
Puluhan peserta lansia mengikuti kegiatan senam ini dengan antusias dipandu oleh instruktur profesional dari Perwatusi (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia). Senam osteoporosis yang diajarkan terdiri dari gerakan-gerakan sederhana namun efektif, yang dirancang untuk memperkuat otot dan meningkatkan kepadatan tulang. “Senam ini sangat penting, sebagai salah satu pilihan aktifitas bagi Lansia untuk mencegah tulang keropos dan meningkatkan keseimbangan, sehingga resiko jatuh atau patah tulang dapat diminimalkan,” ujar Novida Prima Wijayanti, S.Kep., Ns., M.Kep selaku ketua kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sekaligus ketua UPPM (Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang.
Tidak hanya praktik senam, kegiatan ini juga diisi dengan sesi edukasi kesehatan oleh narasumber dan juga Direktur Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang, Wahyu Tri Astuti, S. Kep., Ns., M.Kep. Para peserta mendapatkan penjelasan mengenai penyakit osteoporosis dan pentingnya pola makan yang kaya akan kalsium dan vitamin D, seperti konsumsi susu rendah lemak, ikan, sayuran hijau serta aktivitas fisik yang cukup. Edukasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai cara menjaga kesehatan tulang secara berkelanjutan. Sebelum senam osteoporosis juga dilakukan pengecekan kadar gula darah, asam urat, tekanan darah dan berat badan.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para peserta, salah satunya Ibu Waginem (65 tahun) mengungkapkan, “Selama ini saya sudah sering berjalan kaki di pagi hari, ternyata dari latihan ini saya jadi tahu senam dapat ditambahi beban untuk variasi gerakan dan memperkuat tulang” katanya.
Ketua BKL, Sunarto, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memberikan dukungan penuh. Dalam sambutannya ia menyampaikan “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat lansia. Kami berharap pelatihan ini dapat diterapkan terus oleh lansia BKL Kadang Wredho sebagai salah satu gaya hidup sehat.”
Menurut data dari World Health Organization Terdapat data sebesar 20-25 juta penduduk dunia mengalami osteoporosis dengan 50 persen berusia 75-80 tahun dari 7.410.510 kasus dan osteoporosis merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada lansia di Indonesia. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah lansia yang rentan terhadap osteoporosis juga terus bertambah. Oleh karena itu, inisiatif seperti pelatihan senam osteoporosis ini sangat relevan untuk mengurangi beban kesehatan masyarakat.
BKL Kadang Werdho sendiri telah lama menjadi wadah bagi lansia untuk berkumpul dan beraktivitas positif. Pelatihan ini merupakan salah satu program unggulan yang mendukung visi Kota Magelang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lanjut usia. Selain senam osteoporosis, BKL Kadang Werdho juga rutin mengadakan kegiatan lain seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pelatihan keterampilan, dan diskusi kesehatan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para lansia di Kelurahan Kramat Selatan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, menjaga kesehatan tulang, dan menjalani masa tua dengan lebih aktif dan bahagia. Pelatihan serupa diharapkan dapat diadopsi oleh wilayah lain di Kota Magelang, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.