Sukoharjo – Grup musik Orkes Melayu (OM) LorenZa asal Sukoharjo tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Berawal dari Ngemul, sebuah kampung di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, kini penampilan mereka selalu dinantikan banyak orang.
Berbeda dengan kebanyakan grup musik dangdut yang mengusung irama koplo, OM LorenZa justru menarik perhatian karena membawakan lagu-lagu dangdut klasik era 1970 hingga 1990-an. Keunikan ini membuat mereka semakin digemari, tidak hanya oleh generasi yang besar di era tersebut, tetapi juga oleh anak-anak muda masa kini.
Menariknya, meski banyak anak muda tidak mengetahui judul lagu yang mereka bawakan, hal itu tidak mengurangi antusiasme mereka dalam menikmati musik OM LorenZa. Penampilan grup ini kerap viral di berbagai platform media sosial, membuat dangdut klasik kembali mendapat tempat di hati masyarakat.
Perjalanan Panjang OM LorenZa
OM LorenZa dipimpin oleh Murjiyanto, yang mengungkapkan bahwa grup ini sebenarnya sudah berdiri sejak awal 2007. Namun, ia bukanlah pendiri pertama. Grup ini didirikan oleh Budi Aeromax, sebelum akhirnya vakum selama beberapa waktu. Pada tahun 2012, nama OM LorenZa kemudian diberikan kepada Murjiyanto untuk melanjutkan perjalanan musiknya.
Kini, dengan gaya khas mereka dalam membawakan lagu-lagu dangdut jadul, OM LorenZa semakin dikenal luas. Tak hanya mengisi acara hajatan di daerah, mereka juga menjadi ikon musik nostalgia yang dinikmati berbagai kalangan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa musik dangdut klasik masih memiliki daya tarik kuat, bahkan di tengah tren musik modern. Dengan semakin banyaknya penggemar yang menikmati alunan musik khas mereka, OM LorenZa tampaknya akan terus bersinar di kancah musik Indonesia.
