MagelangNews – Kab Semarang – Cuntel dalam kamus bahasa Jawa artinya buntu atau mentok tiada jalan lagi. Karena hal tersebutlah dulunya para sesepuh Desa Kopeng memberikan nama Cuntel. Meski begitu, memasuki tahun 1970 an, dibuka jalur setapak untuk naik ke Gunung Merbabu. Dengan dibukanya pintu masuk itu, akhirnya banyak pendaki yang ketagihan memanfaatkannya. Secara keseluruhan, perkampungan yang warganya mayoritas petani sayur ini hidup sangat tenang dan ramah terhadap pendatang.
Dan berawal dari bincang sambil ngopi antara Joko Kepala Dusun Cuntel dengan seorang relasi Nanang Wawan yang punya latar penggiat alam bebas yakni tentang pemberdayaan ekonomi warga dusun Cuntel melalui potensi alam,budaya serta kearifan lokalnya.
Gayung bersambut ternyata ada warga yakni Nugroho yang mempunyai lahan yang cukup luas dengan tata letak cukup strategis.
Maka dibangunlah Merbabu View dengan satu niat dan harapan bahwa bisa mengangkat potensi dusun Cuntel dan bisa meningkatkan kesejahteraan melalui pesona wisata berkesinambungan.
“Progres pembangunan masih 65% dari semua plan utama dan kita belum buka karena memang selain masih tahap persiapan juga karena patuh terhadap himbauan pemerintah terkait dengan peraturan Satuan Tugas PPKM Mikro Kabupaten Semarang”ujar Nanang saat di hubungi awak media Magelangnews.
Dan komitmen kita semua karyawan maupun pihak yang terlibat di Merbabu View adalah warga asli Cuntel,mulai dari petugas parkir,pramusaji resto dan kedai kopi,pedagang jagung bakar dan pedagang kembang maupun sayur segar dilokasi Merbabu View tambahnya.
“Untuk Glamping atau Glamour Camping adalah konsep yang menjadi menu utama selain spot selfie dan kuliner Ramen khas Merbabu View,ketika banyak keluarga yang ingin merasakan sensasi camping tapi gak mau ribet kita sediakan semua perangkat dan alatnya serta menu makannya secara lengkap dan yang pasti dengan panorama sunrise yang benar benar diimpikan semua wisatawan”terang Nanang.
Semoga saja pemberdayaan ekonomi disatukan dengan konsep Adventure ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat sekitar (Azh)