Uyghur, Bangsa Tanpa Negara Sendiri

  • Whatsapp

Oleh : Achmad Supardi*

Magelangnews – Uyghur tidak pernah merasa China. Mereka juga tidak pernah merasa sebagai bagian dari China, baik dalam pengertian bangsa maupun negara. Bahasa Uyghur berakar dari bahasa Turkic, serumpun dengan bahasa-bahasa yang dipakai di Tajikistan, Kyrgiztan, Uzbekistan hingga ke Turki. Mereka tidak memiliki budaya alfabet Mandarin. Mereka bukan Bangsa Han dan tidak pernah ingin menjadi Han. Di tengah kekangan luar biasa, mereka tetap melihat diri mereka sebagai Muslim, bukan kelompok keagamaan lain, tidak pula mengadopsi paham komunis.

Bacaan Lainnya

Menurut Omer Kanat, Chairman of the Executive Committee World Uyghur Congress, identitas keagamaan Inilah yang menjadi penyemagat warga Uyghur dalam menghadapi represi Pemerintah China. “Pemerintah China membalas dengan memfokuskan represi mereka untuk memisahkan warga Uyghur dari agamanya. Xi Jinping sendiri menyebut Islam sebagai ‘penyakit jiwa’,” kata Omer dari New York, Amerika Serikat, Kamis (9/9/2021).

Uyghur sendiri adalah salah satu bangsa besar tanpa negara tersendiri. Mereka mendiami wilayah Turkistan Timur (East Turkistan) atau Wilayah Otonom Xinjiang, China. Secara fisik dan budaya mereka berbeda dari Etnis Han yang menjadi mayoritas dan penguasa di China. Mayoritas warga Uyghur adalah Muslim dan bahasa mereka masuk dalam rumpun bahasa Turkic yang dipakai beragam etnis di negara-negara sebelah barat mereka seperti Tajikistan, Kirgiztan, Uzbekistan hingga Turki. Dinasti Qing menamakan wilayah Bangsa Uyghur ini sebagai Xinjiang yang berarti “perbatasan baru” atau “wilayah baru”. Ini semacam pengakuan bahwa wilayah ini bukanlah wilayah mereka sebelumnya.

Turkistan Timur tercatat sebagai anggota Organisasi Bangsa-bangsa yang Tak Terwakilkan alias Unrepresented Nations and Peoples Organization (UNPO). Dalam daftar ini terdapat 43 bangsa dan perkumpulan orang-orang yang merasa seharusnya merdeka dan tidak terkungkung dalam “negara formal” mereka saat ini. Gerakan Aceh Merdeka dan Republik Maluku Selatan adalah dua kelompok dari Indonesia yang masuk dalam daftar ini. Catalonia (Catalan) di Spanyol dan Brittany (Bretagne) di Perancis adalah dua komunitas terkenal di Eropa yang masuk dalam daftar ini.

*Penulis adalah Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, President University dan Mahasiswa S3 di The University of Queensland

Pos terkait