Ketua DPRD Tegal Bersama Relawan BDC Tinjau Langsung Korban Tanah Bergerak di Dermasuci

  • Whatsapp

Magelang News – Kab. Tegal, Bersama dengan relawan BDC (Bergerak Dalam Cinta) Ketua DPRD kabupaten Tegal Moh. Faiq Spi, turun langsung tinjau dan berikan bantuan berupa sembako juga lakukan Trauma Healing kepada anak-anak korban bencana tanah bergerak di Dermasuci (22/2)

Moh. Faiq berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban yang dirasakan para korban.

Bacaan Lainnya

“Semoga bantuan dari kami bisa bermanfaat dan juga dapat meringankan beban yang dirasakan oleh korban bencana alam tanah bergerak, dan semoga penanganan pemerintah Kabupaten Tegal dapat segera membuat Desa Dermasuci dapat pulih kembali.” Ungkapnya

“Kami juga menerjunkan relawan BDC yang terdiri dari mahasiswa, aktifis pemuda dan aktifis perempuan untuk melakukan trauma healing untuk memotivasi dan memberi semangat kembali kepada anak -anak keluarga korban bencana alam.” tambahnya

Kegiatan trauma healing yang diisi dengan berbagai games, belajar, bernyanyi dan berbagai kegiatan lainnya, untuk dapat mengurangi trauma dengan bencana yang telah menimpa mereka.

Tia Yuliani SH yang juga Istri Mohammad Faiq mengatakan, dengan melakukan trauma healing yang setidaknya bisa menghilangkan trauma dan juga menghilangkan rasa bosan mereka berada di pengungsian, baik itu anak-anak maupun orang tua yang menjadi korban bencana tanah bergerak di dermasuci.

“Alhamdulilah, dengan trauma healing yang dilakukan oleh relawan, terlihat raut wajah dari anak-anak bergembira dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama relawan. Begitu juga dengan orang tua mereka yang ikut tersenyum melihat kegiatan yang dilakukan anak-anak mereka bersama relawan”. Lanjutnya

Total kerusakan rumah sebanyak 245 unit yang sebagian masuk kategori rusak sedang dan parah. Kondisi ini menyebabkan banyak warga yang harus di alokasikan ke posko pengungsian yang bertempat di SDN 01 Dermasuci.

Setiap hari warga dan anak-anak menghabiskan waktu hanya di dalam posko dan sekitaran tempat pengungsian. Aktifitas anak-anak yang biasa bersekolah pun kini terhenti.

 

Pos terkait