Ambarawa, 14 Oktober 2024 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang mengumumkan bahwa fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi telah terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah mulai tanggal 9 hingga 13 Oktober 2024. Fenomena ini mengakibatkan cuaca panas yang lebih intens dari biasanya, dan masyarakat diimbau untuk mewaspadai dampaknya.
Apa Itu Hari Tanpa Bayangan?
Fenomena kulminasi terjadi ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa, mengakibatkan bayangan benda-benda tegak di permukaan bumi menghilang saat tengah hari. Menurut prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Haris Syahid Hakim, peristiwa ini rutin terjadi setiap tahun dan menyebabkan cuaca menjadi lebih panas.
“Kulminasi adalah fenomena alam di mana posisi matahari berada persis di atas kepala manusia pada waktu tertentu di berbagai wilayah di Indonesia. Di Jawa Tengah, peristiwa ini terjadi dari 9 hingga 13 Oktober 2024, yang mengakibatkan suhu udara terasa lebih terik, terutama di siang hari,” jelas Haris.
Daerah-Daerah Terdampak di Jawa Tengah
Beberapa kota di Jawa Tengah, termasuk Semarang, Ambarawa, dan Solo, mengalami puncak fenomena kulminasi, di mana pada saat puncaknya suhu udara mencapai angka yang lebih tinggi dari biasanya. Di Ambarawa, fenomena ini terasa paling jelas pada tanggal 11-12 Oktober, di mana warga merasakan suhu yang sangat terik di siang hari.
Dampak Fenomena Kulminasi
Fenomena kulminasi menyebabkan suhu udara meningkat drastis, yang berdampak pada kenyamanan masyarakat. Warga Ambarawa, khususnya para pedagang kaki lima dan pekerja lapangan, merasakan efek dari panas terik ini selama beberapa hari terakhir. Bahkan, beberapa pengendara motor memilih berhenti di tempat teduh untuk menghindari paparan sinar matahari langsung.
Seorang pedagang di area pasar tradisional Ambarawa, Pak Slamet, mengatakan, “Hari-hari ini panas sekali. Bayangan di siang hari hampir tidak ada, membuat saya harus sering berlindung di bawah payung dan minum air lebih banyak.”