Magelang News – Damkar saat ini bukan hanya memadamkan api, namun meluas dan dituntut untuk banyak hal, seperti pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas, kegawat daruratan dan rujuk ke rumah sakit, sampai hal-hal kecil seperti melepas cincin, penyelamatan hewan.
Saat awak media Magelang News mewawancarai beberapa personil damkar di Magelang, ternyata cidera – cidera saat penyelamatan merupakan hal biasa didapatkan, seperti disengat lebah, cidera sampai hampir kehabisan oksigen saat pemadaman api, namun ternyata belum mendapatkan tunjangan resiko.
“Resiko utama MD! kita keluar dari kantor itu ibarat sudah taruh nyawa!” Ungkap salah satu personil.
Dan uniknya, untuk masuk di instansi ini tak main-main dilakoninya, dari digojlok naik gunung sampai berenang di sungai Telaga Bleder ala militer.
Sayangnya, dari data yang didapatkan ,ternyata dari total 250 personil damkar, hanya 50 personil yang statusnya P3K, 9 PNS sisanya masih tenaga kontrak. Tak hanya itu fasitilas dokumentasi pun tenyata masih menggunakan ponsel pribadi personil, meski sudah dilayangkan pengajuan fasilitas seperti ponsel dan komputer untuk arsip dokumen namun hingga kini belum terealisasikan.