Pertandingan antara PSS Sleman dan Persija Jakarta dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 harus terhenti pada menit ke-80 akibat ulah suporter yang menyalakan flare di tribun.
Saat laga dihentikan, skor masih imbang 1-1, namun insiden ini menambah daftar panjang masalah yang dihadapi PSS Sleman musim ini, termasuk ancaman degredasi.
Insiden Flare dan Penghentian Laga
Pada menit ke-80, suasana di Stadion Maguwoharjo memanas ketika sejumlah suporter PSS menyalakan flare di tribun selatan. Asap tebal yang dihasilkan mengganggu jalannya pertandingan dan memaksa wasit menghentikan laga demi keamanan pemain dan penonton. Petugas keamanan berusaha menenangkan situasi, namun insiden ini mencoreng jalannya pertandingan yang sebelumnya berlangsung sengit.
Hasil imbang ini tidak banyak membantu posisi PSS Sleman di klasemen sementara. Dengan hanya mengumpulkan 22 poin dari 26 pertandingan, Super Elja berada di peringkat 17, satu tingkat di atas zona degradasi. Kekalahan beruntun sebelumnya, termasuk dari Bali United, Borneo FC, dan Semen Padang, memperburuk situasi tim. Meskipun sempat meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Persita Tangerang, konsistensi tetap menjadi masalah utama bagi tim asuhan Mazola Junior .
Sanksi dan Reaksi Manajemen
Insiden flare ini bukan yang pertama bagi PSS Sleman. Sebelumnya, pada Agustus 2023, klub telah didenda Rp25 juta dan tribun selatan Stadion Maguwoharjo ditutup selama dua pertandingan akibat ulah suporter yang masuk ke lapangan usai kekalahan dari Persija Jakarta . Manajemen PSS menerima sanksi tersebut dan berkomitmen untuk meningkatkan keamanan serta edukasi kepada suporter.