Magelangnews.com – Siapa tak kenal dengan Mbah diyono yang bulan lalu sempat viral karena rumahnya kurang layak huni, kemudian mendapatkan rejeki untuk membedah rumahnya.
Ternyata dibalik semua itu Mbah diyono serba tidak menuntut apapun dengan hidupnya yang ada hanya bersyukur dan bersyukur.
Semua itu diawali dengan pembagian sembako saat musim covid19 oleh komunitas sandal jepitan bareng yaitu Mas Budi dan Mas Nurhadi.
Pripun Mbah seneng?
Nggih seneng nggih susah, senang karena dapat rejeki dan susah karena tidak bisa menjamu.
Di situlah Mas Budi dan Mas Nurhadi merasa tertampar, mulailah keduanya untuk berinisiatif mengambil gambar mbah diyono dengan komunikasi yang lebih banyak dan menggali lebih dalam tentang siapa Mbah Diyono itu sendiri.
“Masih ada ya orang kayak gini, yang benar-benar sangat menghargai tamunya, meskipun dalam kekurangan” Ungkap budi
Mbah Diyono yang kerap kali menghindar ketika diajak bicara cara membuat Mas Budi semakin yakin untuk membantunya.
“Pasti ada alasan besar kenapa Mbah diono menjadi (tertutup) seperti saat ini”
Seketika diunggahlah video mbah diyono di akun sosial medianya, dan saat itulah beberapa akun mulai ingin bergabung dalam penggalangan dana dan didapatlah tambahan 8 akun yang masuk bersama-sama dengan sendal jepitan barang.
Tidak ada yang tak mungkin, itungan rasional manusia akan selalu berbeda dengan kalkulator Tuhan, dalam waktu singkat yaitu 3 hari sudah terkumpul 46 juta lebih, dimana target awal adalah 25 juta. Seakan dibayar kontan oleh Tuhan.
“Saya kasih tau rahasia, tapi jangan bilang siapa-siapa, kalkulator Tuhan itu rusak! Nggak ada pertambahan adanya perkalian buat hambanya” Ungkap Budi Irawanto Founder SJB
Semakin kesisini mbah diyono mulai terbiasa dengan orang baru, dan lebih suka bercanda.
“Dulu tetangga pada ngejek rumah saya jelek , kecil, tapi saya biarkan, itu hanya bikin masalah, sekarang yang ngejek sering kerumah”
Banyak hal yang bisa kita ambil dari kisah mbah diyono ini, salah satunya Tidak ada yang tak mungkin ketika Tuhan sudah berkehendak, juga dalam menjamu tamu bisa jadi ia adalah utusan Tuhan.