Magelang News – Semenjak hasil quickcount pilpres 2024 suara pasangan Prabowo – Gibran menduduki urutan pertama, netizen banyak yang mendorong Prabowo untuk rujuk kepada Titiek Soeharto, dan semakin kesini semakin kian menggema.
Kisah percintaan Prabowo dan Titiek Soeharto memang cukup menarik untuk dibahas. Pasalnya, meski sudah lama bercerai, keduanya masih tetap saling berhubungan baik hingga saat ini. Lalu apakah penyebab Prabowo dan Titiek Soeharto bercerai? dan apakah benar bahwa Titiek Soeharto adalah alasan ia tetap mecoba untuk ketiga kalinya mesti sudah kalah 2 kali pilpres?
Dilansir dari suara.com Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto resmi bercerai pada tahun 1998. Perceraian itu terjadi setelah 15 tahun mereka hidup bersama.
Meskipun sudah bercerai, Prabowo dan Titiek tetap berkomitmen untuk membesarkan dan mendampingi putra semata wayangnya, Didit Prabowo.
Melansir dari berbagai sumber, dalam buku biografi ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo dengan judul Jejak Perlawanan Begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo sempat membahas kisah perceraian Prabowo dan Titiek.
Pada tahun 1995, hubungan antara keluarga Sumitro dan Soeharto terbilang merenggang. Sumitro, ayah Prabowo yang bersikap terbuka kerap kali mengkritik kebijakan yang dibuat pada saat kepemimpinan Soeharto.
Memanasnya, hubungan Sumitro dan Soeharto pun berkembang menjadi urusan antar keluarga. Bahkan, pada hari lengsernya Soeharto, 21 Mei 1998, Keluarga Cendana marah dan menuding Prabowo terlibat untuk menjatuhkan kepemimpinan Soeharto dengan membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR.
Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) yang mana perannya sangat penting dalam mengantisipasi kericuhan massa.
Keluarga Cendana juga mempermasalahkan mengapa Prabowo membiarkan para mahasiswa menguasai gedung MPR/DPR. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Prabowo dengan pertanyaan, jika ada dirinya disana apakah dirinya harus menembaki para mahasiswa.